Malang, 8 Mei 2025 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) resmi meluncurkan program inovatif bertajuk Kampus Berdampak. Program ini bertujuan memperluas peran perguruan tinggi sebagai mediator kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, dengan mengusung semangat triple helix.
Melalui pendekatan tersebut, kampus tidak lagi semata menjadi pusat pembelajaran dan penelitian, tetapi juga dituntut bertransformasi menjadi pusat perubahan nyata yang memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara. Kolaborasi antara pemerintah sebagai pembuat kebijakan, universitas sebagai pusat riset dan pengembangan, serta industri sebagai penggerak ekonomi dan teknologi menjadi pilar utama dalam implementasi program ini.
Universitas Widya Gama (UWG) Malang, yang berlokasi di Jl. Borobudur No. 35, menyambut baik peluncuran Kampus Berdampak. Wakil Rektor III UWG Malang, Dr. Fatkhurohman, S.H., M.Hum., menyatakan bahwa kampus harus memainkan peran strategis dalam menjembatani kolaborasi antar sektor.
“Konsep Kampus Berdampak menekankan sinergi antara pemerintah, universitas, dan industri. Ketiganya harus bergerak bersama untuk menciptakan ekosistem inovasi dan ekonomi berbasis pengetahuan,” ujar Dr. Fatkhurohman.
Ia menambahkan, jika pada program Kampus Merdeka mahasiswa didorong untuk memperkaya pengalaman pembelajaran secara personal, maka dalam Kampus Berdampak mahasiswa akan dilibatkan langsung dalam proyek-proyek yang memberikan solusi konkret bagi masyarakat dan dunia usaha. Program ini mencakup penguatan kapasitas organisasi mahasiswa, magang berdampak, kewirausahaan, pemberdayaan masyarakat, serta kolaborasi riset berbasis aplikasi.
“Pada dasarnya, organisasi mahasiswa (ORMAWA) di Universitas Widya Gama Malang telah banyak menjalin kolaborasi dengan pihak eksternal dan berkontribusi langsung kepada masyarakat. Contohnya melalui program Kuliah Pengabdian Tematik, kerja sama dengan pemerintah daerah, dan berbagai inisiatif sosial lainnya. Namun, program Kampus Berdampak tetap akan kami sinergikan secara strategis dengan seluruh elemen kemahasiswaan untuk memperkuat daya jangkau dan dampaknya,” tambahnya.
“Program ini akan terus kami matangkan untuk memastikan integrasi yang optimal dalam program kemahasiswaan di UWG Malang. Ini merupakan momentum penting dalam mempersiapkan mahasiswa sebagai agen perubahan yang siap menjawab tantangan zaman,” tutup Dr. Fatkhurohman.
Dengan hadirnya Kampus Berdampak, diharapkan perguruan tinggi di Indonesia semakin relevan, adaptif, dan proaktif dalam menjawab kebutuhan masyarakat serta dinamika dunia industri yang terus berkembang. (san/pip*ram)